Kamis, 28 November 2013

soal un geografi


1. Keberadaan sumber air diberbagai bentuk permukaan bumi sangat beragam, sehingga memaksa manusia untuk menyesuaikan dengan kondisi alam. Hal demikian termasuk dalam konsep . . . .
A. geomorfologi
B. interaksi
C. pola
D. jarak
E. nilai.
2. Keterkaitan-keterkaitan hubungan antara gejala fisis dan non fisis antar faktor yang satu dengan faktor yang lainnya yang terjadi di permukaan bumi beserta penggambarannya, dapat dipelajari dengan menggunakan prinsip
. . . .
A. interelasi dan deskripsi
B. distribusi dan interaksi
C. interelasi dan distribusi
D. korologi dan keruangan
E. deskripsi dan interelasi
3. Dibawah ini yang termasuk kajian litosfer adalah
. . . .
A. jumlah, mutu, persebaran dan peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan air
B. proses-proses yang menyebabkan terjadinya perubahan bentuk permukaan bumi
C. sejarah kehidupan, pertumbuhan kehidupan, dan persebaran kehidupan
D. manusia dan hubungannya dengan lingkungan alam
E. cuaca dan iklim
4. Banjir terjadi di daerah Jakarta yang dialiri sungai Ciliwung, banjir yang terjadi di daerah Jakarta tersebut disebabkan debit air Ciliwung meningkat, terjadi pendangkalan dan banyak sampah di aliran sungai Ciliwung, lahan di sekitar Sungai Ciliwung sebagian besar kedap air. Kondisi ini dalam geografi termasuk pendekatan
. . . .
A. kelingkungan
B. kewilayahan
C. regoionalisasi
D. keruangan
E. lokasi
5. Bumi yang berkerut seperti jeruk yang kering sebagai gambaran tentang keberadaan bumi akibat proses penurunan suhu dan pada akhirnya membentuk pegunugan dan lembah, ini merupakan pendapat dari teori . . . .
A. kabut
B. kontraksi
C. apungan
D. pergeseran
E. hipotesis planetisimal




6. Apabila lempeng bergerak seperti gambar dibawah ini, fenomena yang terdapat didaerah tersebut adalah . . . .
http://tugasgeografi.files.wordpress.com/2011/04/divergent.jpg?w=353&h=201
A. palung laut
B. terbentuknya sesar
C. timbunan sedimen campuran
D. timbunan batuan melange
E. pembentukan tanggul dasar samudera
7. Teori yang mengatakan bahwa :
1) pada mulanya matahari dan planet masih berbentuk kabut yang sangat pekat dan besar
2) kabut tersebut berputar dengan kuat sehingga terjadi pemadatan pada pusat lingkarannya, yang selanjutnya membentuk matahari
3) pada waktu bersamaan juga terbentukmateri lain dengan masa yang lebih kecil dari matahari, materi tersebut dinamakan planet
4) materi tersebut melakukan gerakan secara teratur mengelilingi matahari
Data diatas merupakan tahapan dari teori …..
A. bintang kembar
B. pasang surut
C. planetisimal
D. awan debu
E. nebula
8. Susunan benda angkasa yang membentuk suatu sistem dengan matahari sebagai pusatnya dinamakan …..
A. komet
B. galaksi
C. semesta
D. tatasurya
E. bintang berekor
tata surya
tata surya
9. Teori tentang terjadinya jagad raya yang menyatakanbahwa jagad raya terus meluas dan seluruh partikel bergerak saling menjauh dengan kecepatan tinggi. Dengan kekuatan tarik gravitasi, perluasan semakin melambat. Teori ini dikenal dengan ….
A. ledakan besar
B. keadaan tetap
C. planetisimal
D. kondensasi
E. kabut

10. Teori pembentukan jagad raya yaitu teori Keadaan Tetap yang menyatakan bahwa jagad raya selama berabad abad selalu dalam keadaan yang sama dan zat hidrogen senantiasa dicipta dari ketiadaan, sehingga dalam teori ini yang harus diterima adalah . . . .
A. ukuran jagad raya tetap
B. ukuran galaksi menyusut
C. anggota jagad raya tidak berubah
D. galaksi baru tidak terbentuk dari mulai jagad raya terbentuk
E. galaksi baru akan terbentuk untuk menggantikan galaksi yang menjauh
11. Galaksi di jagad raya yang berbentuk seperti cakram adalah . . . .
A. skulpter
B. formaks
C. bimasakti
D. magellan
E. andromeda
Pembahasan :Galaksi bima sakti biasanya berbentuk cakram seperti tampak pada gambar
galaksi cakram
galaksi cakram
12. Titik Aphellium adalah kedudukan suatu planet terhadap matahari pada saat kedudukan . . . .
A. planet dalam posisi diam
B. planet terjauh dari matahari
C. planet itu ditengah tengah
D. planet itu dalam keseimbangan
E. planet itu terdekat dengan matahari
Titik Aphellium-Perihellium
13. Proses pembentukan muka bumi oleh pelipatan dan patahan dinamakan . . . .
A. vulkanisme
B. diatropisme
C. plutonisme
D. oksigen
E. endogen
14. http://tugasgeografi.files.wordpress.com/2011/04/graben.jpg?w=573&h=424 Pada gambar, huruf B menunjukan. . . .
A. graben
B. horst
C. sinklinal
D. antiklinal
E. antiklinorium
15. Proses pembentukan tanah dapat ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya adalah ….
A. jenis tanaman
B. pengolahan lahan
C. cara bercocok tanam
D. kondisi iklim di daerah tersebut
E. kondisi penduduk yang tinggal pada daerah tersebut
16. Konservasi tanah dengan metode vegetatif dapat dilakukan dengan cara …..
A. reboisasi dan pengapuran
B. terassiring dan pengapuran
C. reboisasi dan terassiring
D. terassering dan cekdam
E. strip cropping dan crop rotation
17. Suatu kota memiliki suhu udara bulanan (0C) sebagai berikut :
http://tugasgeografi.files.wordpress.com/2011/04/dkat.jpg?w=407&h=324
Dari data diatas maka kota tersebut terletak di …..
A. antartika
B. kutub utara
C. kutub selatan
D. belahan bumi selatan
E. belahan bumi utara
18. Massa udara pada 180C mengandung uap air 15 gr/m3. Kemampuan maksimum udara untuk menampung uap air adalah 23 gr/m3. Maka kelembaban relatifnya adalah …..
A. 85%
B. 80%
C. 75%
D. 70%
E. 65%
19. Gambar aliran sungai dibawah ini berpola …..
http://tugasgeografi.files.wordpress.com/2011/04/dendrintik.jpg?w=336&h=245
A. rectanguler
B. pinnate
C. dendrintik
D. anular
E. trellis
20. Arus yang timbul karena perbedaan kadar garam dan suhu air laut adalah arus …..
A. down welling
B. up welling
C. thermohaline
D. labrador
E. oyashiwo
21. Pernyataan:
1) terbentang dari daerah tropik sampai subtropik
2) curah hujan antara 250 mm – 500 mm
3) Tumbuhan khas akasia
Bioma sesuai indikator tersebut adalah …..
A. bioma gurun
B. bioma steppa
C. bioma tundra
D. bioma taiga
E. bioma hutan
22. Pernyataan:
1) harimau
2) jerapah
3) zebra
4) gajah
5) unta
6) anoa
7) tapir
8) bison
Yang termasuk fauna kawasan oriental adalah nomor …..
A. 1, 4, 6, dan 7
B. 2, 3, 5, dan 7
C. 2, 4, 6, dan 8
D. 3, 4, 5, dan 6
E. 5, 6, 7, dan 8
23. Salah satu cirri piramida penduduk stasioner adalah tingkat …..
A. kematian tinggi, kelahiran rendah
B. kelahiran tinggi, kematian rendah
C. kelahiran tinggi, migrasi rendah
D. kelahiran rendah, migrasi tinggi
E. kelahiran rendah, kematian rendah
.
24. Diketahui jumlah penduduk X pada tahun 2009 berjumlah 172 juta dengan pertumbuhan penduduk 1,9% pertahun. Jika jumlah penduduk menjadi dua kali lipat, maka waktu yang diperlukan adalah ….
A. 38,2 tahun
B. 36,8 tahun
C. 32,8 tahun
D. 32,2 tahun
E. 30,8 tahun
25. Perhatikan sumber daya alam berikut :
1) batu permata
2) asbes
3) seng
4) wolfarm
5) tembaga
6) besi
7) pasir
8) batu gamping
Dari data tersebut bahan galian golongan B (golongan bahan galian vital) adalah …..
A. 1, 2, 3, dan 4
B. 2, 3, 4, dan 5
C. 3, 4, 5, dan 6
D. 4, 5, 6, dan 7
E. 5, 6, 7, dan 8
26. Daerah Tulungagung, Jawa Timur adalah penghasil tambang terbesar berupa . . . .
A. pasir besi
B. emas dan perak
C. mangan
D. batu pualam
E. uranium
27. Tempat-tempat penghasil minyak bumi di Propinsi Kalimantan Timur yaitu . . . .
A. Perlak, Balikpapan, Tarakan
B. Samarinda, Tenggarong, Penajam
C. Bontang, Tenggarong, Langkat
D. Kutai, Tarakan, Pulau Bunyu
E. Cepu, Balikpapan, Tarakan
28. Berikut ini merupakan industri yang bergerak disektor migas adalah. . . .
A. Perkebunan sawit
B. tambak udang
C. LNG Bontang
D. Pupuk Kujang
E. kerajinan rotan
29. Salah satu dampak pencemaran lingkungan yang disebabkan adanya pembangunan dan pengembangan industri adalah …..
A. produktifitas lahan berkurang
B. alih fungsi lahan tidak berubah
C. biaya pengelolaan lahan meningkat
D. harga komoditas pertanian meningkat
E. harga produk-produk pertanian menurun

30. Untuk menghindari masalah pencemaran, maka pembangunan industri diarahkan kepada …..
A. evaluasi penggunaan lahan
B. penetapan skala industri
C. kelangsungan hidup industri rakyat
D. analisis mengenai dampak lingkungan
E. pembatasan penggunaan bahan baku
31. Berikut ini adalah contoh pemanfaatan lingkungan dengan menerapkan prinsip
keberlanjutan yaitu . . . .
A. alih fungsi lahan di kawasan pelindung
B. menangkap ikan dengan menggunakan bahan peledak
C. membangun pompa air tanah di kawasan pesisir
D. membangun permukiman di sempadan sungai
E. mengolah lahan pertanian secara intensif dan kontinu
32. Yang termasuk aspek dalam keberlanjutan pembangunan adalah . . . .
A. ekonomi, sosiologi, biosfer, politik
B. sosial, hankam, biosfer, budaya
C. ekonomi, sosial, budaya, politik
D. budaya, sosiologi, biosfer, politik
E. sejarah, sosiologi, biosfer, politik

33. Perhatikan data dibawah ini!
1) menjamin pemerataan dan keadilan
2) menghargai keanekaragaman hayati
3) menggunakan pandangan jangka pendek
4) menggunakan pandangan jangka panjang
5) menggunakan undang-undang
6) menciptakan hankam
Dari data diatas ciri-ciri pembangunan berkelanjutan antara lain …..
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 3 dan 4
D. 4 dan 5
E. 5 dan 6
34. Pembangunan yang berkelanjutan memerlukan faktor lingkungan
untuk mendukungnya, yaitu terdiri dari faktor . . . .
A. tersedianya sumber daya, modal yang besar, lingkungan sosialbudaya-
ekonomi yang sesuai
B. tersedianya sumber daya, proses ekologi yang baik, lingkungan
sosial-budaya-ekonomi yang sesuai

C. tersedianya sumber daya, modal yang besar, proses ekologi
yang baik
D. modal yang besar, proses ekologi yang baik, lingkungan sosialbudaya-
ekonomi yang sesuai
E. modal yang besar, tenaga kerja yang banyak, tersedianya
tenaga ahli

35. Perhatikan gambar dibawah ini!
http://tugasgeografi.files.wordpress.com/2011/04/gbr-proyeksi-kerucut.jpg?w=323&h=150
Menurut titik persinggungan gambar A (Paling Kiri) diatas dikenal dengan proyeksi …..
A. normal
B. tangen,
C. secan
D. polysuperficial
E. konvensional
36. Apabila sebuah peta diperbesar 5 kali dengan menggunakan pantograph, maka skala faktor yang harus dipasang pada lengan a, b, dan c masing-masing adalah ….
Panthograf
Panthograf

A. 25
B. 50
C. 75
D. 100
E. 12537. Perhatikan peta dibawah ini!
http://tugasgeografi.files.wordpress.com/2011/04/peta-penduduk1.jpg?w=612&h=424
Peta persebaran penduduk disamping dapat dipergunakan menentukan . . . .
A. lokasi pabrik gula
B. lokasi pertanian
C. lokasi industri susu
D. lokasi transmigrasi
E. lokasi industri semen
38. Perhatikan peta dibawah ini!
- peta geologi,
- peta persebaran sumber daya alam,
- peta kepadatan penduduk,
- dan peta jaringan jalan.
Apabila peta diatas dioverlay (tumpang susun) maka dapat untuk menganalisis …..
A. pembangunan museum benda purbakala
B. pembangunan lokasi wisata
C. pembangunan gedung olahraga
D. pendirian bengkel motor
E. pembangunan lokasi industri
39. Perhatikan data dibawah ini!
- pemantauan distribusi tambang emas, uranium, batubara, minyak bumi
- pemantuan bencana gempa
- dan penentuan struktur batuan
Data penginderaan jauh diatas merupakan hasil pemantauan satelit landsat yang cukup bermanfaat dalam bidang …..
A. hidrologi
B. arkeologi
C. geologi
D. oceanografi
E. kehutananPembahasan : Cukup Jelas
40. Perhatikan gambar dibawah ini!
http://tugasgeografi.files.wordpress.com/2011/04/fu.jpg?w=312&h=233
Gambar garis memanjang berkelok-kelok diatas merupakan bagian dari citra penginderaan jauh yang menginterpretasikan …..
A. daerah perbukitan
B. lokasi pabrik
C. lokasi perkantoran
D. daerah aliran sungai
E. daerah gurun
41. Berikut yang bukan termasuk masukan sistem informasi geografis (SIG) adalah …..
A. peta
B. diagram
C. foto udara
D. citra satelit
E. hasil survey

42. Hasil sistem Informasi Geografi dapat dimanfaatkan untuk menentukan lokasi pertanian. Hal itu dapat dilakukan karena melalui sistem informasi geografi dapat diketahui …..
A. kondisi fisik wilayah
B. keadaan sosial penduduk daerah
C. kesuburan suatu daerah dipermukaan bumi
D. kemajuan penduduk disuatu daerah
E. kenampakan buatan disuatu daerah
43. Pola desa didaerah pegunungan kapur seperti yang terdapat di Gunung Kidul Yogyakarta pada umumnya …..
A. mengelompok
B. tersebar
C. memanjang pantai
D. memanjang sungai
E. memusat didaerah tertentu
44. Pusat kegiatan kota yang terdiri dari kegiatan ekonomi politik, kebudayaan, pendidikan, dan hiburan disebut …..
A. kota satelit
B. suburban
C. inti kota
D. suburban fringe
E. selaput inti kota
45. Perubahan pola keruangan perkotaan dipengaruhi oleh …..
A. banyaknya gedung perkantoran yang dibangun
B. banyaknya pabrik yang didirikan dikota
C. besarnya arus urbanisasi dan banyaknya jaringan transportasi
D. menyempitnya lahan karena abrasi pantai
E. terlalu banyaknya sarana hiburan dikota
46. Teori interaksi yang diterapkan dalam kajian geografi untuk menjelaskan pergerakan penduduk, modal usaha, uang, dan aliran barang dari suatu kota ke kota lain disebut …..
A. titik henti
B. analisis gravitasi
C. analisis arus
D. uniform region
E. indeks konektifitas
47. Dibawah ini merupakan faktor yang mendasari terjadinya interaksi wilayah
1) adanya wilayah-wilayah yang saling melengkapi
2) adanya wilayah yang saling bersaing
3) adanya kesempatan untuk saling berintervensi
4) adanya kemudahan pemindahan dalam ruang
5) adanya wilayah-wilayah yang lebih makmur dari lainnya
Dari faktor diatas yang merupakan faktor utama timbulnya interaksi wilayah adalah …..
A. 1, 2, dan 4
B. 1, 3, dan 4
C. 2, 4, dan 5
D. 2, 3, dan 4
E. 3, 4, dan 5
48. Wilayah pembangunan utama B di Indonesia terpusat dikota …..
A. Surabaya
B. Jakarta
C. Makassar
D. Medan
E. Semarang
49. Yang termasuk negara maju adalah …..
A. Brazil, Cina, dan Thailand
B. Nigeria, Maroko, dan Chilli
C. Jerman, Inggris, dan Jepang
D. Ghana, Pantai Gading, dan Madagaskar
E. Philipina, Vietnam, dan Indonesia
50. Perhatikan pernyataan berikut:
1) pendapatan perkapita rendah
2) sebagian besar penduduk bekerja disektor industri
3) pertumbuhan penduduk rendah
4) tingkat harapan penduduk rendah
5) sebagian besar penduduk tinggal dipedesaan
Ciri negara berkembang ditunjukan pada nomor …..
A. 1 dan 4
B. 1 dan 2
C. 2 dan 3
D. 3 dan 5
E. 4 dan 5








Kamis, 31 Oktober 2013



1.adilahrizqis3.blogspot.com
2.ajiebaguspamungkas.blogspot.com
3.Anandfabrianto3.blogspot.com
4.VictoriaZiki.blogspot.com
5.Argapriyantama.blogspot.com
6.Ayurahma96.blogpot.com
7.Bettyseptida.blogspot.com
8.Khoirulandika.blogspot.com
9.wulan eka 637.blogspot.com.
10.ekosugiarno.blogspot.com
11.EvaSeptiana4.blogspot.com
12.fifinnurzanah.blogspot.com
13. fitriannaxlls3.blogspot.com
14.Insan prasetya14.blogspot.com
15ismailcand.blogspot.com
16.temulawakislamic.blogspot.com
17. Ketiwulandari.blogspot.com
18.Khoireul.blogspot.com
19. linananalina.blogspot.com
20.
21.zulyrki.blogspot.com
22.nurhabib.blogspot.com
23.muhsinefendi.blogspot.com
24 pityalokaa.blogspot.com
25.noviatun25.blogspot.com
26.Reshmazizah.blogspot.com
27.rizaldedysaputro.blogspot.com
28.septiani aw.blogspot.com
29xxserlinaxx.blogspot.com
30.sriwidiarsi.blogspot.com
31.zhysingle.blogspot.com
32.Tika upiana.blogspot.com
33.Wahyuekamaulana23.blogspot.com
34.Hidayatwidhi.blogspot.com
35  yayanyuniardi.blogspot.com
36.yudigungun.blogspot.com

Kamis, 17 Oktober 2013

KEGIATAN IDHUL ADHA

pada hari senin tanggal 14 oktober 2013 menjelang hari qurban,saya berpuasa araffah. pada malam harinya saya mengikuti takbir di Masjid Almuqorobin,sebelum melaksanakan kegiatan saya dan teman teman remaja masjid sholat isya. dan melakukan arak arakan jalan bersama remaja masjid dan membawa obor mengelilingi desa. tidak lupa saya dan teman teman remaja masjid meneriakkan takbir bersama sama. saya sangat senang dengan kegiatan malam hari itu karena saya bisa mengerti arti kebersamaan. Kegiatan itu selesai pada pukul 23.00 malam.
Pada hari selasa 15 oktober 2013 saya dan keluarga melaksanakan sholat idhul adha di masjid Almuqorobin. Sholat idhul adha dimulai pukul 06.00 dan selesai pukul 07.00 WIB . setelah selesai sholat saya pulang dan kembali lagi ke Masjid mebantu qurban. Di masjid saya yang diqurban kan ada 6 kambing dan 1 sapi, sya membantu mengantarkan daging kurban kepada masyarakat setempat. Saya selesai membantu kegiatan itu pukul 13.00 WIB . setelah itu saya dan teman teman remaja masjid melakukan pesta kebun kami membuat sate bersama sama di belakang masjid sampai pukul 17.00 WIB .
Setelah itu saya dan teman teman bersama sama membersihkan masjid. Waktu sudah petang saya pun pulang walaupun sangat lelah tetapi menyenangkan karena bisa berbagi dan saling membantu satu sama lain.  Dan itulah kegiatan saya pada waktu idhul adha.



Kamis, 10 Oktober 2013

PENGERTIAN PETA
       Di jaman yang semakin maju ini  peta menjadi alat bantu yang sangat dibutuhkan dalam perencanaan pembangunan diberbagai bidang, seperti bidang pertanahan, pertanian, perkebunan, industri dan perdagangan, pelayaran, penerbangan, pendidikan, tata ruang wilayah, politik dan keamanan, dan lain-lain. Terlebih untuk peta-peta tematik yang sifatnya lebih khusus dan spesifik, sudah menjadi kebutuhan hampir setiap lembaga, lebih-lebih yang bergerak di bidang perencanaan dan pembangunan suatu wilayah dalam skala lokal, regional, nasional dan internasional.
       Pada hakekatnya peta adalah sebuah alat peraga (Sandy, 1986), karena melalui peta seseorang akan dapat menyampaikan sesuatu ide kepada orang lain. Ide tersebut dapat berupa gambaran tentang bentuk-bentuk muka bumi, distribusi penduduk, penggunaan lahan di suatu tempat, kesuburan tanah, kedalaman air laut, penyebaran iklim, dan lain-lain yang terutama berkaitan dengan aspek keruangan (spasial).
        Peta adalah gambaran konvensional dari permukaan bumi yang diperkecil dengan menggunakan skala dan digambar di atas bidang datar sebagai kenampakan jika dilihat dari atas dan ditambah dengan tulisan sebagai identitas.
       Untuk mempelajari seluk beluk penggambaran permukaan bumi atau peta diperlukan pengetahuan khusus yang mempelajari tentang peta yang dinamakan Kartografi
Di bawah ini definisi dari beberapa ahli mengenai pengertian peta, antara lain :
   a. Menurut ICA (International Cartographic Association)
      Peta dalah gambaran atau representasi unsur-unsur ketampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi yang     ada kaitanya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa, yang pada umumnya digambarkan pada suatau bidang datar dan diperkecil/diskalakan

   b. Menurut Aryono Prihandito (1988)
      Peta merupakan gambaran permukaan bumi dengan skala tertentu, pada bidang datar melalui sistem proyeksi tertentu.

   c. Menurut Erwin Raisz (1948)
      Peta adalah gambaran konvensional dari ketampakan muka bumi yang diperkecil seperti ketampakan muka bumi kalau dilihat vertikal dari atas, dibuat pada bidang datar dan ditambah dengan tulisan-tulisan sebagai penjelas.

   d. Menurut Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal 2005)
      Peta merupakan wahana bagi penyimpanan dan penyajian data kondisi lingkungan, merupakan sumber informasi bagi para perencana dan pengambilan keputusan bagi tahapan dan tingkatan pembangunan
     Jadi secara umum pengertian peta adalah gambaran konvensional permukaan bumi pada bidang datar dengan skala dan sistem proyeksi tertentu. 
KLASIFIKASI PETA
a. Bedasarkan jenisnya
      1. Peta foto : Peta yang dihasilkan dari mozaik foto udara yang dilengkapi garis kontur, nama dan legenda
 

       2. Peta garis : peta yang mnyajikan detail alam dan buatan manusia dalam bentuk titik, garis dan tulisan

   b. Bedasarkan sumber datanya
      1. Peta induk (Basic map) : Peta yang dihasilkan dari survey langsung dilapangan

     2. Peta turunan (Derived map) : Peta yang dibuat bedasarkan acuan pada peta yang sudah ada, sehingga tidak memerlukan survey langsung kelapangan.

   c. Bedasarkan isi data yang disajikan
      1. Peta umum : Peta yamg menggambarkan semua unsur topografi permukaan bumi, baik unsur alam atau unsur buatan manusia.

      Peta umum dibagi menjadi 3, sebagai berikut :

     a. Peta topografi : peta yang menggambarkan permukaan bumi lengkap dengan reliefnya. Digambarkan dengan dalam bentuk garis kontur: garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat dipermukaan bumi yang memiliki ketinggian sama
     b. Peta chorografi ; peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi yang bersifat umum, dan biasanya berskala sedang. Contoh : Atlas
    c. Peta dunia : peta umum dengan skala kecil dengan cakupan yang sangat luas

      2. Peta khusus/Tematik : peta menggambarkan informasi dengan tema tertentu.
         Misal : peta curah hujan, peta geologi, peta kepadatan penduduk dll.

    d. Bedasarkan skalanya
       1. Peta kadaster /peta teknik (peta dengan skala 1:100-    1:5.000)
       2. Peta skala besar (peta dengan skala 1:5.000-1:250.000)
       3. Peta skala sedang (peta dengan skala 1:250.000-1:500.000)
       4. Peta skala kecil (peta dengan skala 1:500.000-1:1.000.000)
       5. Peta geografis/peta dunia (peta dengan skala lebih dari 1:1.000.000)
 KOMPONEN-KOMPONEN PETA
 a.      Judul Peta
Judul peta mencerminkan isi dan tipe peta. Judul biasanya dicantumkan di bagian atas  peta dengan huruf besar. Fungsi judul adalah menunjukkan daerah yang digambarkan oleh peta tersebut.
b.      Orientasi Peta/ Penunjuk Arah
Merupakan gambar penunjuk arah mata angin, pada umumnya peta berorientasi Utara, diletakkan di sudut kanan atas atau tempat lain yang kosong  
c.       Skala
Skala adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara jarak di peta dengan jarak yang sebenarnya di permukaan bumi. Secara umum skala dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
1)      Skala angka/numerik
Skala yang berupa angka-angka. Misalnya skala peta  1: 200.000, skala peta 1 : 1.000.000 dan sebagainya
2)      Skala Garis/Grafik
Skala yang ditunjukkan dengan membuat garis linier dengan membuat perbandingan pada setiap ruasnya.
Contoh
0                1                   2                   3
3) Skala kalimat/verbal
Skala Yang menggunakan kalimat baku sebagai pentunjuk skala. Jenis skala ini banyak dipakai di Eropa yang biasanya menggunakan satuan inchi dan mil.
Contoh : One Inch to two miles
d.      Legenda/keterangan
Legenda adalah keterangan yang penting yang memberikan keterangan dan penjelasan tentang simbol-simbol yang terdapat pada peta.
e.       Garis koordinat astronomi
Garis ini diperlukan untuk mengetahui letak astronomi suatu tempat. Biasanya terdiri dari garis bujur dan garis lintang yang dituliskan di tepi peta dengan menujukkan berapa derajat, berapa menit dan berpa detik.
f.       Lattering/tata tulis
Adalah tata tulis tulisan dan angka. Secara umum penulisan suatu obyek pada obyek daratan ditulis dengan huruf tegak, sedangkan simbol obyek perairan ditulis dengan huruf miring.
g.      Sumber dan Tahun pembuatan
Sumber peta sangat penting, terutama untuk peta thematik. Sedangkan tahun pembuatan sangat penting mengingat ada tidaknya obyek pada waktu pembuatan sekarang ataua kemudian ahri akan berubah baik medan yang alami maupun medan buatan
h.      Inset
Inset adalah peta kecil yang berfungsi memberikan tekanan atau penjelasan pada peta utama. Sehingga akan memperjelas dan mempertajam informasi peta utama.
i.        Garis tepi
Berfungsi mempermudah dalam membuat peta. Biasanya dibuat rangkap dua
j.        Tata warna
Tata warna sangat penting jika peta yang dibuat adalah peta berwarna. Fungsi warna  adalah sebagai berikut :
1)      membedakan tinggi rendahnya suatu daerah dan kedalaman laut
2)      memberikan kualitas dan kuantitas peta
3)      keindahan ( estetika)
k.      simbol
Simbol adalah tanda atau lambang yang mewakili obyek di permukaan bumi yang terdapa pada peta. Mengingat pentingnya materi ini, maka simbol disajikan pada bagian tersendiri sebagai berikut.
Peta dianggap baik dan benar (Sandy ,1986:1-2) setidaknya memenuhi persyaratan sebagai berikut:ü  peta tidak boleh ‘membingungkan’ü  mudah dipahami atau dimengerti, sehingga tidak boleh serumit kenampakan aslinyaü  menggambarkan cukup teliti sesuai temanyaü  indah dipandangAgar peta tidak membingungkan bagi para pengguna, maka peta harus dilengkapi dengan: legenda/keterangan, skala peta, judul peta, inset peta.Agar peta mudah dimengerti/ditanggkap maknanya  oleh pengguna peta, maka peta harus menggunakan: tata warna, simbol, proyeksi peta.  Sedangkan dalam aspek ketelitian peta sangat terkait dengan tujuan peta dan jenis peta serta skala peta yang akan dibuat.
Fungsi dan Tujuan Pembuatan Peta
Fungsi:
  • Menunjukkan posisi atau lokasi relatif (letak suatu tempat dalam hubungannya dengan tempat lain di permukaan bumi).
  • Memperlihatkan ukuran (dari peta dapat diukur luas daerah dan jarak-jarak di atas permukaan bumi).
  • Memperlihatkan bentuk (benua, negara, provinsi, gunung, lembah, dll).
  • Mengumpulkan dan menyeleksi data-data dari suatu daerah dan menyajikan di atas peta, melalui media simbol.
Tujuan pembuatan peta
  • Untuk komunikasi informasi ruang
  • Untuk menyimpan informasi
  • Untuk membantu pekerjaan: konstruksi jalan, navigasi, perencanaan, media pembelajaran.
  • Untuk membantu dalam suatu desain, misal: desain tata ruang wilayah, jalan, dll.
  • Untuk analisis data spatial, misal: perhitungan volume, evaluasi lahan, dll.
 1.         Komponen Peta
Apabila anda cermati atau perhatikan pada setiap peta-peta, di dalamnya kita jumpai berbagai komponen yang menjadi bagian atau kelengkapan peta, seperti: judul peta, skala peta, simbol, keterangan/legenda, koordinat geografis, orientasi/arah, inset peta, dan lain-lain. Komponen peta tersebut merupakan bagian penting dan salah satu persyaratan dari sebuah peta yang baik. dan benar.
Ada beberapa perbedaan antara komponen peta umum (Rupabumi/topografi) dan  peta khusus atau peta tematik.  Pada peta umum komponen peta lebih kompleks dan standar atau baku. Sebagai contoh Peta Rupabumi telah memiliki standar baku (berdasarkan konvensi), dimana baik jenis informasi tepi, komposisi, desain tata letak, tata warna maupun  simbol-simbol yang digunakan relative sama/seragam.
Namun untuk peta khusus atau peta tematik komponen petanya lebih sederhana dan cukup bervariasi antara satu peta dengan peta yang lain.  Tidak ada ketentuan baku yang mengharuskan sebuah peta tematik satu dengan peta yang lain harus sama komponennya misalnya dalam hal tata letak atau posisi informasi tepi, tata warna dan lain-lain.
Komponen-komponen peta tematik
LANGKAH-LANGKAH PEMETAAN
Pemetaan adalah kegiatan pemrosesan data survai sampai menyajikannya menjadi geo-informasi. Artinya bahwa pemetaan dapat dibuat di laboratorium/ studio atau di lapangan. caranya
1.   Secara fotogrametri akan menghasilkan peta dasar.
2.   Secara inderaja akan menghasilkan peta tematik.
1.   1.          Pembuatan Peta Dasar Untuk Peta
Apabila kita ingin membuat peta tematik, maka sebelumnya kita perlu menyiapkan peta dasar.  Peta dasar merupakan peta  kerangka letak/lokasi yang nanti akan dilengkapi atau diisi dengan data-data sesuai dengan
isi/tema peta yang akan digambar. Untuk memperoleh peta dasar tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara,  yaitu:
ü  peta dasar dari pengukuran sendiri
di lapangan/lokasi  yang akan dipetakan ﻟ?
( survey terristris).
Dalam era kemajuan teknologi informasi (TI) proses pembuatan peta telah terbantu, sehingga untuk melakukan pemetaan suatu wilayah dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. Pemanfaatan peta dasar yang dahulu banyak bersumber dari peta rupabumi, sekarang sudah banyak yang beralih menggunakan citra penginderaan jauh.
 Citra penginderaan jauh yang banyak digunakan sebagai sumber peta dasar adalah; citra foto udara, citra satelit Landsat, citra satelit Spot, citra satelit Ikonos, dan citra satelit Quickbird. Dengan menggunakan citra penginderaan jauh, gambaran muka bumi yang akan dipetakan akan dapat memberikan data dan informasi yang terkini. Kenampakan-kenampakan obyek fisik, sosial dan budaya beserta batas-batas administratif maupun  batas geografis  akan tampak. Dengan demikian kerangka letak  (sebagai peta dasar) mudah dilacak atau ditelusuri lewat citra tersebut (lihat  gambar  12. citra penginderaan jauh).
berbeda  bisa melalui bantuan pantograf    Jika mempunyai sarana komputer  yang dilengkapi software (perangkat lunak) program berbasis peta, maka langsung dapat dilakukan dijitasi pada obyek di layar monitor (digitasi on screen)  atau dengan  meja digitizer.
.
1.   2.     Penetuan Arah / orientasi peta
Perlu kita ketahui bahwa orientasi atau penunjukkan arah pada peta, tidak selamanya peta berorientasi utara (utara di sebelah atas). Kadang ada pula peta berorientasi selatan, barat, atau timur, sesuai dengan kepentingannya.  Selain itu pula perlu diperhatikan bahwa utara yang dipakai dalam peta ada tiga arah utara yaitu:  utara geografis, utara magnitis, dan utara meridian. Utara geografis (true north/TN/US) adalah utara yang melalui kutub utara dan kutub selatan bumi. Utara magnitis (magnetic north/MN/UM) adalah utara yang melalui kutub magnit bumi. Sedangkan Utara Meridian (Grid North/Meridian North/GN/UTM) adalah utara yang sejajar dengan meridian sentral dan tegak lurus standar paralel setempat.
Dalam implementasinya di dalam pembuatan peta kita dapat menggunakan ketiga-tiganya (Peta RBI), tetapi juga dapat diambil salah satu dari padanya. Sebab jika suatu tempat satu sudah diketahui arahnya, maka arah yang lain dapat diketahui pula.
Contoh arah dalam Peta RBI Tegal Lembar 1309-314
US = Utara Sebenarnya (Geografi)
UG= Utara grid (UTM)
UM= Utara magnetik
UM      US      UG
150
130

1.   3.      Merancang Simbol Peta Tematik
Setelah kerangka letak/lokasi tersedia, maka langkah selanjutnya adalah melakukan perancangan simbol-simbol yang akan digunakan untuk penggambaran peta tematik.  Perlu diketahui bahwa peta adalah suatu media komunikasi grafis, dengan demikian informasi yang ditampilkan dalam peta berupa simbol-simbol.  Bahkan untuk peta tematik, simbol merupakan informasi pokok, karena untuk menunjukkan tema suatu peta.  Hal-hal yang penting dalam merancang simbol peta tematik, antara lain: menentukan jenis simbol, besaran/ukuran simbol, warna simbol, jumlah simbol dan posisi simbol akan diletakkan.
Simbol yang baik adalah yang mudah dikenal  sekalipun tanpa menggunakan suatu keterangan/legenda. Selain itu simbol hendaknya  kecil, terang, dan mudah digambar. Dalam pemetaan tematik  penggambaran simbolnya tidaklah seketat pada simbol peta-peta umum atau peta Rupabumi (RBI).
Simbol peta tematik lebih sederhana dan dibolehkan untuk merancang simbol sendiri sepanjang simbol tersebut memiliki relevansi dengan unsur atau obyek yang digambarkan.  Sedangkan symbol untuk peta umum (RBI atau Topografi) sudah ada pembakuan secara khusus (seragam berdasarkan konvensi asosiasi kartografi Internasional).
Telah kita ketahui bersama bahwa peta merupakan citra geospasial yang dapat mempengaruhi konsepsi orang tentang ruang  Pengaruh peta ini sebagian karena adanya kesepakatan konvensi dan sebagian lain karena adanya karakteristik umum grafik yang digunakan. Konvensi memegang peranan penting terutama dalam pemetaan topografis. Sebagian besar symbol yang digunakan dalam peta RBI atau topografi telah diwariskan kepada kita semenjak abad 18. Di antara konvensi tersebut adalah bahwa perairan digambarkan dengan warna biru, hutan dengan hijau tua, daerah permukiman dan perkotaan disimbolkan dengan warna merah, abu-abu, atau warna merah jambu.
Data yang harus divisualisasikan akan selalu mengacu kepada obyek atau fenomena nyata. Ia dapat dalam bentuk ketinggian yang diukur sepanjang jaringan lalu lintas, jumlah penduduk yang tinggal di daerah tersebut, atau volume sebuah bukit dalam ribuan meter kubik.
Dalam kartografi  kita menggunakan simbol titik (dot), symbol garis (dash) dan simbol bidang (patches) untuk mempresentasikan lokasi dan atribut-atribut data titik, garis, wilayah dan volume obyek.                                          
1.   Tata letak /layout Peta Tematik
Merancang tata letak peta merupakan tahapan kerja yang penting diperhatikan bagi setiap orang yang akan menggambar peta. Hal itu dimaksudkan agar peta benar-benar komunikatif, mudah dibaca dan ditafsirkan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pengguna peta.
Adapun unsur-unsur peta yang perlu ditata posisinya adalah: judul peta, skala peta, keterangan/legenda,  koodinat lintang dan bujur, inset peta, sumber data, dan informasi-   informasi lain.  Unsur-unsur tersebut sedapat mungkin ditempatkan pada komposisi yang seimbang (balance) dalam tata letak informasi tepi. Selain itu ukuran huruf (text), tipe huruf (style) perlu dipertimbangkan besar-kecilnya.
Pada umumnya peta tematik meng-gambarkan daerah yang berbentuk pulau, propinsi, kabupaten, kecama-tan, desa, suatu negara atau dapat pula kawasan hutan, daerah aliran sungai, dan lain-lain. Daerah atau wilayah tersebut memiliki variasi bentuk  kerangka letak yang berma-cam-macam.  Oleh karena itu penyu sunan tataletak informasi tepi peta harus menyesesuaikan, dengan tetap berpedoman pada prinsip keseim-bangan.
SKALA PETA
Secara sederhana skala peta merupakan perbandingan jarak horizontal kedua titik sembarang di peta dengan jarak horizontal kedua titik itu dipermukaan bumi (dengan satuan ukuran yang sama). Namun ada sesuatu pemahaman terhadap skala yang lebih dari sekedar perbandingan jarak, yakni bahwa skala peta juga dapat memberikan makna pada tingkat kedetilan peta. Dalam arti, bahwa semakin besar skala peta, maka tingkat ketetilan peta akan semakin tinggi, sebaliknya semakin kecil skala peta, maka tingkat kedetilannya juga semakin rendah.
Batasan antara peta berskala besar, menengah dan kecil tidak dijelaskan secara baku. Hal itu mengingat bahwa pemahaman seseorang terhadap besaran skala peta sangat bergantung pada peran dan fungsi peta yang bersangkutan dalam konteks kepentingan apa. Sebagai contoh, seorang ahli perencanaan tata ruang kota, peta skala 1 : 100.000 dianggap skala kecil, tetapi sebaliknya bagi seseorang ahli ekonomi regional peta skala tersebut sudah dianggap sangat besar.
Namun, untuk kebutuhan praktis dapat dipakai pengelompokan produk peta rupabumi BAKOSURTANAL, sebagai berikut.
Tabel 01. Macam Skala Peta Rupabumi
SKALA PETA
Jarak 1 cm di peta mewakili jarak horizontal di lapangan
1 : 10.000
100 meter
1 : 25.000
250 meter = ¼ km
1 : 50.000
500 meter = ½ km
1 : 100.000
1000 meter = 1 km
1 : 250.000
2.500 meter = 2,5 km
1 : 500.000
5.000 meter = 5 km
1 : 1.000.000
10.000 meter = 10 km
Skala peta/citra merupakan perbandingan jarak di peta dengan jarak sebenarnya yang dinyatakan dengan angka atau garis atau gabungan keduanya. Makin kecil skala suatu peta, maka semakin banyak generalisasi yang perlu dilakukan terhadap peta tersebut dan peta/citra skala besar sudah tidak terpakai lagi.  Hubungan antara skala peta/citra dan tingkat kerincian informasi yang diperoleh adalah bahwa semakin besar skalanya maka semakin rinci informasi yang bisa diperoleh. Skala peta akan mengendalikan tingkat kerincian ketersediaan informasi dasar. Sebagai contoh, peta geologi dapat dibagi menjadi empat jenis (modifikasi dari Barnes, 1981 dan Peters, 1986), yaitu:
1.   Peta tinjau (reconnaissance): dibuat untuk mengetahui sebanyak mungkin geologi sesuatu daerah yang belum dikenali dengan waktu cepat. Peta tersebut biasanya dibuat berskala 1:25.000–1:50.000 kadang lebih kecil lagi.
2.   Peta geologi detil: peta geologi berskala besar, umumnya disusun atau mengacu berdasarkan data peta tinjau atau peta geologi regional dan menggunakan satuan tak resmi, yaitu satuan batuan. Skala-skala peta ini berkisar antara 1:10.000 hingga 1:5.000. Peta-peta ini biasanya dibuat untuk menyelidiki sesuatu masalah geologi yang khusus atau tujuan keekonomian seperti penyelidikan bahan galian.
3.   Peta khusus: berskala besar yang dibuat secara terperinci pada daerah terbatas untuk merekam sifat-sifat khusus geologi. Umumnya peta khusus dibuat untuk tujuan ekonomi, seperti peta daerah peta sebaran lapisan batubara atau bahan galian, peta geologi bawah permukaan, peta geofisika dan geokimia rinci. Umumnya berskala 1:500 hingga 1:2.000.
4.   Peta geologi regional: secara resmi dikeluarkan oleh P3G berskala 1:100.000 dan menggunakan satuan resmi, yaitu formasi. Umumnya peta geologi regional dibuat dibantu oleh fotogeologi secara bersistem, kadang disertai data hasil geokimia, geofisika dan pemboran.
Beberapa Cara Menyatakan Skala Peta
Secara umum skala peta dapat dinyatakan dalam dua cara, yaitu:
1.   Cara numerik atau angka, misalnya: 1 : 5000; 1 : 10.000; 1 : 1000.000; dan lain-lain.
2.   Cara grafis, seperti gambar di bawah ini
0          1         2         3         4         5 Km
!_____!_____!_____!_____!_____!
0          1         2         3         4         5 Cm
1.   Cara verbal :
1 cm per 10 km;   1 inch to seven miles
Mencari Skala dari suatu peta yang skalanya tidak tercantum atau tidak diketahui
Ada beberapa cara untuk mencari skala suatu peta yang tidak diketahui skalanya.
1.   Membandingkan dengan peta lain yang daerahnya sama dan tercantum skalanya.
Untuk memudahkan perhitungan dapat digunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
P2             = Penyebut skala yang akan dicari


               d1
P2 =  ———– x P1
d2
P1             = Penyebut skala yang diketahui skalanya
d1              = Jarak pada peta yang sudah diketahui skalanya
d2 = jarak pada peta yang dicari skalanya
1.   Membandingkan suatu jarak horizontal di lapangan dan jarak yang mewakilinya pada peta.
Contoh:
Jarak Titik A – B dalam peta  = 10 cm
Jarak titik  A – B diukur di lapangan = 5 km (500000 cm)
Jadi skala petanya adalah:
10 cm
Skala peta =  —————
500.000 cm
=      1/50.000     atau skala   1 : 50.000
1.   Dengan cara menghitung jarak dua buah garis lintang (paralel)
Contoh:



Jarak lengkung  1º paralel  di permukaan bumi 110,56 km (111 km)
Jarak  1º di peta diukur dengan penggaris  1,5 cm
Jadi skala peta  tersebut adalah:  1,5 cm : 111 km (11.100.000 cm)
Atau   skala 1 : 7.400.000
1.   Dengan cara menghitung  kontur interval khususnya pada peta rupabumi Indonesia
Contoh:
75
100
125
Peta tersebut di atas memiliki interval kontur  25 m, dengan demikian dapat dihitung skala petanya adalah:
Ci  =  1/2000  x Penyebut skala
25 =  1/2000
=  25 x 2000    =  50.000    atau    1 : 50.000
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
A. Definisi Sistem Informasi Geografis
        Munculnya Sistem Informasi Geografis (SIG) tidak terlepas dari kebutuhan manusia terhadap informasi geografis seperti persebaran penduduk, tingkat perkembangan ekonomi masyarakat, distribusi sumber
daya makanan, dan informasi geografis lainnya yang semakin besar.Kebutuhan tersebut harus cepat disajikan dan dapat langsung dimanfaatkan oleh yang bersangkutan. Dahulu, kebutuhan akan informasi geografis biasanya disajikan dalam bentuk peta manual dengan informasi bermacammacam
tetapi terpisah, tetapi kini berkat SIG, berbagai informasi gegrafis dapat disajikan secara terpadu
          Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, teknik pembuatan peta tidak lagi dilakukan secara konvensional, yaitu dikerjakan dengan tangan dan mengandalkan kejelian mata. Akan tetapi, saat ini sudah dikembangkan dengan menggunakan komputer sehingga proses pembuatan
peta menjadi lebih mudah dan cepat. Penggunaan Sistem Informasi Geografis meningkat tajam sejak tahun 1980-an. Peningkatan pemakaian sistem ini terjadi di kalangan pemerintah, militer, akademis, atau bisnis,terutama di negara-negara maju.
           BAKORSURTANAL (Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional) menjabarkan SIG sebagai kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografi, dan personal yang didesain untuk memperoleh, menyimpan, memperbaiki, memanipulasi, menganalisis, dan
menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi geografi. Menurut Burrough P.A (1986), SIG adalah alat yang bermanfaat untuk mengumpulkan, penimbunan, pengambilan kembali data yang diinginkan, serta pengubahan dan penayangan data keruangan yang berasal dari kenyataan dunia.
Dari paparan pengertian di atas dapat kita simpulkan bahwa SIG merupakan sistem (unsur-unsur yang saling mendukung) informasi (fisik dan sosial), dan geografi (fenomena yang terjadi baik pada lapisan
atmosfer, litosfer, hidrosfer, biosfer, dan atmosfer). Inti SIG adalah proses pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data menjadi informasi yang akurat, mudah dipahami, dan bermanfaat bagi para pengguna informasi tersebut.
B. Komponen Sistem Informasi Geografis
SIG merupakan sistem, sehingga terdapat komponen-komponen yang saling berkaitan dan mendukung. Pada dasarnya komponen-komponen tersebut dapat dibedakan menjadi dua, yaitu perangkat keras dan perangkat lunak, tetapi peran manusia sebagai pengelola sangat penting, sehingga komponen SIG secara lengkap terdiri atas perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan manusia.
1.       Perangkat keras (hardware), yaitu komponen SIG yang berupa perlengkapan yang mendukung kerja SIG. Perangkat keras ini terdiri dari seperangkat komputer seperti CPU, monitor, printer, digitizer,scanner, plotter, CD Room, floopy, dan flashdisk. Perangkat keras lain yang digunakan adalah plastik transparan dan ballpoin warna transparan.
2.       Perangkat lunak (software), yaitu komponen SIG yang berupa programprogram yang mendukung kerja SIG, seperti input data, proses data, dan output data, di samping program kerja seperti Mapinfo, Arcview,dan sebagainya.
3.       Komponen manusia sebagai pengguna, yaitu pelaksana yang bertanggungjawab dalam proses pengumpulan, proses, analisis, dan publikasidata geografis.
Dalam SIG terdapat berbagai peran dari berbagai unsur, baik manusia sebagai ahli dan sekaligus operator, perangkat alat (lunak/keras) maupun objek permasalahan. SIG adalah sebuah rangkaian sistem yang memanfaatkan teknologi digital untuk melakukan analisis spasial. Sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan lunak komputer untuk melakukan pengolahan data-data berikut ini.
1. Perolehan dan verifikasi
2. Kompilasi
3. Penyimpanan
4. Pembaruan dan perubahan
5. Manajemen dan pertukaran
6. Manipulasi
7. Penyajian
8. Analisis
Pemanfaatan SIG secara terpadu dalam sistem pengolahan citra digital adalah untuk memperbaiki hasil klasifikasi citra. Dengan demikian, peranan teknologi SIG dapat diterapkan pada operasionalisasi
pengembangan teknologi pengindraan jauh.Bagian Vegetasi Bagian Jalan Bagian Ketinggian Bagian Bangunan Layers, prinsip kerja SIG yang paling mendasar adalah memadukan berbagai informasi dalam bentuk layers untuk membentuk informasi baru. 66 Sistem Informasi Geografi Hasil analisis SIG pada akhirnya berupa peta komposit yaitu peta akhir yang menyajikan informasi secara lengkap . Meskipun samasama peta, tetapi antara SIG dengan peta mempunyai perbedaan yang ditandai dengan kekurangan dan kelebihan masing-masing. Kekurangan dan
kelebihan antara SIG dan pemetaan manual disajikan dalam tabel 4.1
Tabel 4.1
Perbandingan Kelebihan dan Kekurangan antara Peta dan SIG
unsur
peta
sistem informasi geografis
kekurangan
a. Bahan tidak stabil
a. Biaya tinggi serta pemeliharaan terus menerus.
b. Biaya tinggi waktu updating
b. Biaya tinggi untuk data awal.
c. Format ruwet
c. Perlu keahlian khusus
d. Memakan tempat penyimpanan
d. Kompatibilitas data sulit
e. Susah untuk memperbaharui
e. Output hard copy dalam skala peta mahal
kelebihan
a. Mudah untuk dibawa
a. Sangat efisien untuk lapisan peta yang baik
b. Mudah untuk dipakai
b. Cepat untuk cek update
c. Bentuk standar
c. Pemeliharaan data per unit murah
d. Umum
d. Data atribut dan peta mudah dimanipulasi
dengan mudah
e.teknologi biasa
e. Interaktif antara peta dan komputer
C. Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis
1. Perencanaan Pembangunan
Sebagai negara berkembang, negara kita terus mengalami proses pembangunan. Pembangunan merupakan konsekuensi tanggung jawab negara dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Agar pembangunan tersebut bisa berlangsung dengan baik, lancar, dan tepat sasaran maka dibutuhkan data informasi yang akurat. Data-data yang disediakan oleh SIG dapat dijadikan acuan agar proses pembangunan dapat berlangsung sesuai yang diharapkan. Berikut ini dua contoh manfaat SIG dalam perencanaan pembangunan.
a. Perencanaan pembangunan bendungan dengan memperhitungkan
faktor-faktor:
1) luas genangan air dan volume air;
2) luas desa yang tergusur;
3) luas lahan pertanian yang tergenang air;
4) volume urukan untuk membendung;
5) debit masuk dan keluarnya volume air;
6) luas lahan pertanian yang akan dialiri;
7) rencana pembuatan pembangkit listrik;
8) rencana pembangunan jalan di sekitarnya;
9) dampak pembangunan bendungan di masa yang akan datang.
b. Permukiman transmigrasi, yaitu:
1) penentuan lokasi berdasarkan lokasi pemukiman yang telah ada;
2) penentuan lokasi berdasarkan kesuburan lahan pertanian;
3) lokasi rumah-rumah untuk pemukiman transmigran;
4) rencana jaringan jalan dan pembuatan jembatan;
5) rencana jaringan irigasi;
2. Inventarisasi Sumber Daya Alam
Proses pembangunan membutuhkan ketersediaan sumber daya alam. Informasi tentang sumber daya alam secara cepat dan akurat sangat dubutuhkan untuk mendukung proses pembangunan. Dengan bantuan perkembangan teknologi SIG dapat mendukung menyediakan informasi tentang sumber daya alam. Adapun manfaat SIG dalam inventarisasi sumber daya alam adalah sebagai berikut.
·         Inventarisasi sumber daya air, terutama jumlah distribusi dan kualitasair, baik air permukaan maupun air tanah.
·         Inventarisasi sumber daya lahan yang terdapat di suatu daerahterutama mengenai ketersediaan, kesesuaian, dan kemampuan lahandalam mendukung proses pembangunan.
·         c. Inventarisasi sumber daya mineral, yaitu informasi tentang jenis, kualitas, cadangan, dan persebaran mineral sebagai salah satu faktorpenting dalam proses pembangunan.
·         d. Inventarisasi sumber daya hutan, yaitu informasi yang meliputi luas, jenis, perkembangan, pemanfaatan, dan kerusakan hutan.68 Sistem Informasi Geografi
·         e. Inventarisasi sumber daya laut, yaitu informasi tentang kandungan, permasalahan, dan pemanfaatan laut sebagai basis sumber daya pembangunan.
3. Pemasaran Produk Industri
Perkembangan teknologi informasi semakin cepat dan terbuka sehingga
mendorong ketatnya persaingan dalam bidang pemasaran produk. Dalam
situasi seperti ini perusahaan harus mampu mengemas pemasaran secara
efektif, efisien, murah, dan cepat. Untuk tujuan tersebut perusahaan harus
mempunyai data lengkap dan akurat mengenai hal-hal berikut ini.
a. Data jumlah penduduk.
b. Data persebaran penduduk.
c. Data kondisi ekonomi penduduk.
d. Data tren konsumsi masyarakat.
e. Data pusat-pusat kerumunan masyarakat, dan sebagainya.
Dengan analisis yang baik SIG akan mampu membantu perusahaan
untuk memasarkan produknya secara baik.
D. Proses dalam Sistem Informasi Geografis
1. Cara Manual (Konvensional)
Cara ini dilakukan dengan pengolahan data melalui perhitunganperhitungan dengan menggunakan alat bantu sederhana. Ketepatan dan ketelitian hasil yang diperoleh selain bergantung kepada ketepatan dan
ketelitian data yang terkumpul, juga bergantung kepada keterampilan dan ketelitian orang yang mengolah data tersebut.
2. Cara Modern
Cara modern dilakukan melalui pengolahan data melalui komputer sehingga pengolahan data dapat diselesaikan lebih cepat dan ketelitian hasilnya juga lebih tinggi. Komputerisasi dalam SIG dipastikan dapat memberikan berbagai keunggulan.
a. Pengolahan data lebih mudah dan cepat.
b. Jika terjadi kesalahan dalam memasukkan, data mudah di update.
c. Jika membutuhkan data yang terdahulu, data yang dimaksud mudah dicari.
d. Data lebih aman karena dapat dikunci dengan kode atau secara fisik.
e. Penyimpanan data lebih hemat dan ringkas.
f. Mudah dibawa atau dipindahkan.
g. Relatif murah.
1. Kegiatan Input Data SIG
Data dalam SIG dibedakan menjadi dua, yaitu data grafis dan data non-grafis. Data grafis adalah data
yang disimpan dalam bentuk titik, garis, dan area. Data tersebut merupakan kenampakan yang dapat dilihat dalam bentuk titik koordinat, simbol, dan tata nama. Data non-grafis adalah data yang menunjukkan karakteristik, kualitas, serta keterkaitan antar kenampakan dalam peta atau data grafis.
Berdasarkan sumbernya, data SIG dapat dibedakan menjadi tiga bagian.
a.       Data lapangan/terristris, yaitu pengumpulan data yang diperolehlangsung dari pengukuran lapangan. Misalnya pengukuran pH tanah, salinitas air, curah hujan suatu wilayah, sensus penduduk,dan sebagainya.
b.      Data peta, yaitu informasi yang terekam pada peta kertas atau film, kemudian dikonversikan kedalam bentuk digital. Misalnya peta geologi, peta tanah, peta kemiringan lereng, peta kependudukan, dan sebagainya. Apabila data sudah terekam dalam bentuk peta, kita tidak lagimemerlukan data lapangan, kecuali untuk pengecekan kebenarannya.
c.       Data citra pengindraan jauh, yaitu pengumpulan data berupa foto udara atau citra satelit. Dapat diintepretasikan terlebih dahulu sebelum dikonversikan kedalam bentuk digital, sedangkan citra yang diperoleh dari satelit dalam bentuk digital dapat langsung digunakan setelah iadakan koreksi sebelumnya.
Cara memasukkan data ke dalam SIG dapat dilakukan melalui tigacara, yaitu penyiaman, digitasi, dan tabulasi. Penyiaman (scanning) adalah proses mengubah data grafis kontinu menjadi data grafis diskrit yang terdiri atas sel-sel penyusun gambar. Digitasi merupakan proses pengubahan data grafis analog menjadi data grafis digital dalam struktur vektor. Tabulasi adalah proses memasukkan data atribut SIG dengan pembuatan tabel. Pembuatan tabel dalam SIG sangat penting karena tidak semua data SIG dalam bentuk grafis, tetapi ada juga yang berbentuk non-grafis. Skema proses kerja Sistem Informasi Geografis, yaitu kombinasi kerja antara hardware, software, pengumpulan data dan informasi, serta manajemen data atau pengguna.
2. Kegiatan Penyimpanan dan Pemrosesan Data
Kegiatan penyimpanan merupakan proses pengaturan dan penyimpanan data input yang ditempatkan pada posisi-posisi tertentu agar data tersebut sewaktu-waktu dapat diproses tanpa mengalami kesulitan. Data tersebut kemudian diproses sesuai dengan tujuan yang direncanakan untuk menghasilkan data baru hasil pengolahan SIG. Pengolahan data secara manual dilaksanakan dengan menggunakan cara overlay (tumpangsusun). Pengolahan dengan komputer dilakukan dengan menggunakan programprogram yang sesuai kebutuhan.
3. Kegiatan Pelaporan Data
Kegiatan pelaporan data merupakan proses menampilkan hasil pengolahan data setelah sebelumnya dianalisis. Data yang ditampilkan dapat berupa peta, tabel, grafik, atau video.
4. Kegiatan Transformasi Data
Transformasi data merupakan proses analisis dan pembaharuan data yang telah diolah sebelum data ini digunakan oleh pengguna. Kegiatan ini berlangsung terus menerus, artinya hasil SIG suatu ketika akan mengalami pembaharuan sesuai dengan situasi dinamis obyek.
  SIG mempunyai beberapa kemampuan analisis spasial yang utama, di antaranya adalah sebagai berikut.
·         Analisis tumpang susun (overlay) untuk mengetahui daerah yang diliputioleh dua karakteristik dari tema yang berbeda.
·         b. Analisis overlay untuk mengetahui perubahan batas dari waktu kewaktu.
·         Analisis sebaran/distribusi dari suatu objek untuk mengetahui variasipola dan jumlah atribut terhadap ruang.
·         Analisis aliran (flow) di dalam suatu jaringan untuk menganalisis polaaliran. Misalnya jalan raya dan sungai.
·         Analisis tiga dimensi, yaitu analisis yang menampilkan tiga dimensiuntuk lebih memudahkan pengguna dalam memanfaatkan hasil SIG.
5. Kegiatan Interaksi dengan Pengguna Data (User)
Interaksi merupakan proses akhir dalam tahapan-tahapan SIG, di mana data yang telah dikumpulkan dan diolah hasilnya akan digunakan dalam bidang tertentu. Contohnya ketika seorang pengembang perumahan membutuhkan data akhir tentang kesesuaian lahan untuk permukiman. Data kesesuaian lahan merupakan proses akhir SIG yang mengkombinasikan informasi-informasi ketersediaan air tanah, kemiringan lereng,dan gerakan tanah.